31

1075 Kata

Dika membawa Rain masuk ke dalam mobil dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah orang tua Dika. Tangan Dika mengulur dan menggenggam tangan Rain yang ada di atas pahanya. "Udah ya, sedihnya. Ada aku," cicit Dika dengan suara lembut. Sempat melirik ke arah Rain sekilas dan kembali fokus menyetir dengan satu tangannya. Ibu jarinya terus mengusap punggung tangan Rain yang sejak tadi masih terdiam membisu. Tadi, Rain sempat bertiak memanggil Bunda dan Papanya. Namun, Rumah itu benar-benar kosong. Rain juga sudah menghubungi ponsel kedua orang tuanya. Hasilnya tetap nihil. Kedua nomor orang tuanya tidak dapat dihubungi. "Rain ... Ngomong dong," titah Dika pada istri kecilnya. Rain malah mendesah dan memejamkan kedua matanya. Raut wajahnya jelas terlihat sedang bersedih. Tidak ada jawab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN