🎤: Lifehouse
Kadang yang paling melelahkan bukan rasa sakit itu sendiri, tapi ketakutan bahwa semua ini akan berulang — lagi dan lagi, tanpa tahu cara turun dari putaran ini.
***
Aku mengedarkan pandang ke sekeliling kafe, memastikan tak ada yang terlalu mencurigakan, lalu kembali fokus ke Megi dan Gary.
“Kalau tone pertama narasi spekulatif,” gumam Megi, menyesap kopi di gelas barunya yang baru saja diantarkan staf kafe. “Berarti fase kedua harus lebih argumentatif. Tapi tetap ngga boleh menghakimi.”
Gary mengangguk setuju. “Intinya sih tunda selama mungkin netizen nemuin Ajeng, babe. Syukur-syukur kalau berita keburu anyep. Bagi korban, nerima apa yang terjadi aja bisa butuh waktu yang panjang, sebisa mungkin janganlah ditambah penghakiman dari lingkungan.”
Belum sempat aku menimpa
