“A-anginnya kencang. Pakai jas saya.” “Saya sudah pakai jas saya sendiri—” “Akan lebih hangat jika pakai dua jas. Udaranya benar-benar dingin.” Raja tidak mengarang saat mengatakan hal itu. Angin memang berembus kencang beberapa kali sejak mereka berteduh. “Bukankah Mas Raja juga kedinginan?” Elin memperhatikan penampilan Raja yang hanya memakai kemeja putih lengan panjang. “Anginnya masih bisa dikompromi kulit saya.” Elin hanya dapat terdiam saat pria yang berdiri di sampingnya ini bersikeras menyampirkan jas biru tua ke bahunya. Jas yang beberapa waktu lalu menempel di tubuh pria itu. Pandangan Elin beralih ke arah lain saat tatapan mereka bertemu. Jantung Elin masih berdetak kencang. Rasa terkejut belum menghilang sepenuhnya karena kehadiran tiba-tiba sang klien. Hujan deras yang

