67. Vas Bunga Keramat

1515 Kata

“Untuk apa sih?!” Elin berucap kesal tanpa sadar karena merasa malu. Namun kepalanya justru mengikuti ucapan pria itu sampai mereka kembali berhadapan dan bertatapan dalam. Wajah Elin jangan ditanya lagi. Sudah bersemu tidak jelas. Elin tetaplah seperti wanita kebanyakan yang kalau ditatap sama crush-nya ya sudah pasti grogi parah. “Saya cinta kamu.” Elin merasakan aliran darahnya berdesir kencang saat Raja kembali menyatakan cinta. Ditambah lagi dengan senyum lembut yang kini sudah menghiasi bibir pria itu. “Boleh ya… saya mendekati kamu lagi?” “Dan akan menghilang lagi?” tanya Elin. Kembali kesal mengingat sikap Raja sebelumnya. Raja menggeleng kencang. “Tidak! Kali ini saya akan menempeli kamu sampai hati kamu bisa luluh untuk mencintai saya.” “Sudah luluh kok,” lirih Elin tanpa s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN