“Enak?” Eling mengangguk-angguk kencang. Bibirnya yang sedang mengunyah jajanan telur gulung membingkai senyum riang. Persis seperti anak kecil yang keinginannya dikabulkan sang mama. Raja terkekeh gemas. Ingin sekali rasanya mencubit pipi sang kekasih yang duduk di sampingnya ini. Mereka menikmati malam berdua. Duduk di bangku yang melingkari salah satu pohon rindang taman kota yang mereka datangi setelah sebelumnya memborong jajanan di pasar malam yang terletak tak jauh dari tempat ini. Telur gulung yang dikunyah Elin ini adalah jajanan terakhir yang mereka beli. Jajanan lainnya sudah masuk ke dalam perut masing-masing. “Pelan-pelan makannya, Sayang… Sampai belepotan begini sausnya.” Deg! Tubuh Elin membeku saat Raja mengusap sudut bibirnya dengan ibu jari pria itu tanpa rasa jij

