Elin dapat melihat tubuh Raja menegang setelah ia mengatakan serangkaian kata-kata kejam itu. Jangan pikir Elin senang mengatakannya. Hatinya terasa nyeri. Namun Elin harus melakukannya demi menjaga diri. Ia tidak ingin lagi terluka. Lagi pula, Elin merasa sudah jauh lebih dewasa daripada sebelumnya. Elin tidak ingin lagi bodoh karena si tai kucing rasa cokelat itu alias cinta. Cinta? Apa yang ia pikirkan?! Apakah ia telah jatuh cinta pada Raja? “K-kita bahkan baru memulai, Velin…” “Maka dari itu, sebelum lebih jauh, lebih baik hentikan sekarang juga. Saya tidak mau menjadi pengganggu di dalam hubungan yang Mas Raja dan Mbak Erika jalani.” “Saya tidak punya hubungan apa pun sama dia!” pekik Raja frustrasi. Napasnya memburu. Matanya memerah. Raja tak paham mengapa sejak tadi Elin selal

