Jinwoo melangkah masuk ke dalam lobby dengan langkah tegap. Matanya langsung tertuju pada resepsionis yang sedang sibuk menulis sesuatu. “Yu-jin,” panggilnya pelan namun tegas. Resepsionis itu segera berdiri dan membungkuk sopan. “Ya, Mr. Jinwoo. Ada yang bisa saya bantu?” “Tadi saya lihat ada seorang gadis masuk ke gedung ini,” ujar Jinwoo, menatapnya tajam. “Apakah dia datang untuk interview?” Yu-jin tampak berpikir sejenak sebelum menjawab, “Mohon maaf, Pak. Hari ini tidak ada jadwal interview sama sekali. Yang datang tadi hanya istri Presiden Direktur, Nyonya Karina Wijaya.” Jinwoo sedikit tertegun. “Istri Sean?” “Betul, Pak. Mrs. Karina,” jawab Yu-jin sopan. “Sekarang orangnya masih di atas?” Jinwoo mencoba memastikan, nada suaranya agak pelan namun terdengar heran. Yu-jin men

