Ragas duduk di kursi Wahyu dan Keyra berada di hadapannya masih menunduk dengan rambut yang berantakan. “Adeera!” panggil Ragas. “hmm ...” jawab Keyra. “Adeera!” panggilnya lagi. Keyra diam tak menjawab. Ragas lalu beranjak menghampiri Keyra dan duduk di kursi sebelah Keyra. Ragas menggenggam kedua tangan Keyra, lalu menarik dagu Keyra dengan lembut. Pria itu menarik napas lalu tersenyum, dia merapihkan rambut Keyra dengan jemarinya. Mengusap air mata di wajah Keyra. “Wahyu udah jelasin semuanya sama aku. Itu bukan salah kamu. Dan berita itu salah. Karena aku tau semuanya.” ujarnya dengan lembut. Keyra menatap kedua mata Ragas. Entah kenapa dia sangat berbeda hari ini, berbalut kemeja putih dengan lengan di lipat sampai sikut, Rambut yang masih basah bekas air wudhu. Dan wajahnya y

