Mereka kini sudah tiba di sebuah landasan pribadi yang sangat luas, dengan sebuah pesawat terparkir gagah di tengahnya. Namun, melihat sebuah pesawat terbang, malah membuat Keyra kembali teringat kejadian saat pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan saat itu.
Matanya menatap lurus, menerawang ke arah pesawat sendirian. Sedangkan Ragas, kini sedang berbicara dengan pilot dan co-pilot di belakangnya. Kaki Keyra mulai terasa lemas, napasnya mulai tersengal bahkan hingga kesulitan bernapas.
Seorang pramugari menghampiri dan menanyakan keadaan Keyra, tetapi Keyra hanya menoleh dengan wajah memerah dan penuh keringat.
Pramugari itu terkejut, lantas memanggil Ragas yang berada cukup jauh.
“Tuan ... Tuan ...” panggil pramugari yang diketahui bernama Tessa.
Ragas tak mendengar panggil
