Menelpon Nadia

1224 Kata

Annisa terduduk lemas di tempat dia berdiri, masih merasa belum percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Air matanya menggenang. Captain yang dikatakan oleh pramugari di luar adalah orang yang sangat dia rindukan dan ingin dia temui bahkan selalu berharap bertemu dengan pria itu. Pria yang sudah mencintai Annisa dengan sepenuh hati. Pria itu beranjak mendekati Annisa, membantu Annisa berdiri, dan Annisa menghambur dalam pelukannya. Tangis Annisa pecah dalam pelukan pria itu. Pria itu mengelus punggung Annisa perlahan. "Tumpah kan semua kesedihan kamu, sampai kamu merasa lega." Lama Annisa menangis dalam pelukan sang captain. Air matanya sudah membasahi pakaian sang captain. Setelah merasa agak lega Annisa bergerak mundur, menyungingkan senyuman untuk sang captain. "Heh, udah ketem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN