"Mau apa ya, Mas. Aku tiba-tiba bingung. Nanti aja kali, ya. Hihi." "Padahal tadi kamu yang paling semangat, kenapa sekarang jadi melempem? Ayo bilang aja, pokoknya enggak ada nanti!" Aditya menatap Annisa lurus. Dia menunggu apa akan dikatakan Annisa dengan tidak sabar "Lah, jangan galak-galak dong, Mas. Masih mikir ini loh. Apaan ya?" Annisa berpikir keras karena belum mendapat ide apapun di pikirannya. Lama dia berpikir sampai mendapatkan ide. "Berikan aku sesuatu yang spesial, Mas. Tapi harus barang. Yang bisa bikin aku terharu, tercengang, lompat kegirangan saking senengnya dikasih itu." "Berarti barangnya bebas apa aja ya? Enggak akan kamu tentukan kan?" Aditya menekankan kembali permintaan Annisa. "Iya, bebas pokoknya. Tapi harus bikin aku kayak tadi." "Wokeh. Gampang itu s