Aditya dan Annisa sedang berada dalam pergulatan panas yang dimulai beberapa menit yang lalu. Entah siapa yang memulai lebih dulu di antara mereka, tetapi kini napas keduanya semakin menderu. Setelah berhasil menanggalkan semua pakaian Annisa dan membuatnya mendesah berapa kali, Aditya merasa telah berhasil membuat Annisa merasa nyaman. Namun, pikirannya salah, saat Aditya berusaha menembus bagian inti Annisa tetap merasa kesakitan dan hampir berteriak. Bayangan kejadian malam menyakitkan itu melintas dalam pikirannya. Aditya menghentikan aktivitasnya. Bergerak menarik perempuan itu dalam pelukannya. Annisa menangis di sana, dan Aditya terus meminta maaf untuk menenangkannya sampai akhirnya Annisa tertidur dalam pelukannya. Aditya terus berpikir apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya