Mobil yang dikendarai Leo akhirnya berhenti di depan lobby rumah sakit. Ia kemudian melirik ke arah Jelita yang duduk di sampingnya saat ini. “Ngapain kamu diem aja? Jangan bilang kamu ngarep saya bukain pintu buat kamu lagi?” Jelita langsung memasang ekspresi kesal mendengar perkataan pria itu. Sambil mendengus ia membuka kasar sabuk pengaman yang dikenakannya lalu bergerak keluar dari dalam mobil. Baru saja Jelita menutup pintu mobil, Leo langsung melajukan mobilnya tersebut ke area parkir. Melihat hal itu Jelita hanya bisa menggeleng sambil menatap miris ke arah mobil tersebut. “Dasar cowok kekanakan,” gerutunya. Tanpa mau menunggu Leo, Jelita segera berjalan masuk lebih dulu ke dalam rumah sakit menuju area poli untuk mengambil nomor antrian. Ia sedikit bernafas lega melihat kondi