Bab 101

1691 Kata

~7 Tahun Kemudian~ “Arkana Putra Mawardi.” Teriakan Arumi Naswa terdengar menggelegar di seluruh area kediaman Bagas Mawardi. Nonya keluarga Mawardi itu nampak berjalan keluar dari sebuah kamar sambil memegang sebuah kertas di tangannya. Dari arah pintu kamar lain juga terlihat Sophia yang keluar dengan wajah panik. “Ada apa sih Bu, kenapa masih pagi udah teriak-teriak aja? Ini hari minggu lo,” ujar Sophia begitu sudah berdiri di hadapan Ibunya. Arum memasang wajah kesal. “Udah kamu diem aja.” Mendengar suara tegas wanita yang melahirkannya itu membuat Sophia akhirnya memilih menutup mulutnya. “Arkana Putra Mawardi,” teriak Arum sekali lagi. Suaranya yang keras bahkan membuat Sophia yang berdiri di sampingnya langsung menutup telinga. Di tengah teriakan Arum, terlihat sebuah bayan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN