Penyerangan

1195 Kata

Restu beranjak dari tempat duduknya untuk menyapa si empunya rumah. “Selamat pagi, Pak. Saya Restu, kemarin mobil saya ditabrak oleh Mbak Tania,” ujarnya dengan sopan. “Tujuan anda datang ke sini bukan karena soal ganti rugi ‘kan?” Seketika tubuh Restu membeku. Ternyata yang dia hadapi saat ini bukan orang sembarangan. Ditengah rasa kagetnya Restu masih berusaha menyunggingkan senyuman. Membenarkan ucapan Papa Tania barusan. “Memang benar, Pak. Dan, jika boleh salah tebak, Bapak juga memiliki masalah dengan bajinga4n itu,” jawabnya. “Silahkan duduk.” Papa Tania meminta tamunya duduk kembali. Diikuti olehnya juga. “Kenapa teman anda tidak diajak masuk?” “Ah, beliau bukan teman saya melainkan Bos.” “Giorgio Abraham?” Restu menganggukkan kepala. “Saya adalah sekretaris Pak Gio. Tujuan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN