“Papa ... Papa, buka pintunya! Naura kebelet pipis, Papa—” Naura memukul dan menendang pintu kamar mandi dengan brutal hingga kedua orang tuanya tersentak kaget. Gadis kecil itu melompat-lompat kecil di tempat untuk menahan pipis. Dia tiba-tiba terbangun setelah bermimpi makan banyak es krim juga minum es buah. “Sayang, kenapa teriak-teriak?” tanya Gio setelah membantu sang istri berganti pakaian. Naura tak menjawab, tanpa permisi dia langsung masuk ke dalam kamar mandi lalu membuka celana dalamnya. Siva melihat kelakuan putrinya hanya bisa geleng-geleng kepala. Dua bulan tak bertemu ternyata kelakuan si cantik tak berubah. Masih heboh dalam hal apapun. “Hah, leganya— untung nggak pipis di celana.” “Bisa pakai celana sendiri?” Naura menoleh ke belakang setelah mencuci kedua kakinya

