Kallion terbangun di ruangan yang asing baginya, pria itu mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk dengan kaki yang menginjak lantai. Rasa sakit mulai menghantam kepalanya. Efek dari sisa mabuk semalam masih tersisa sampai pagi ini. Saat ia mengangkat tangannya hendak memegang keningnya, pria itu menemukan tangannya sudah terbalut. Alis pria itu bertaut, siapa yang mengobati tangannya? "Sudah bangun, Kallion?" Suara itu mengejutkan Kallion. Ia mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara yang bahkan tanpa melihatpun tahu siapa pemiliknya. "Apakah ini tempatmu?" "Ya." Ilyin berdiri di tepi dinding kaca, wanita itu sudah tampil cantik di pagi hari. Wajahnya terlihat segar dengan riasan tipis, gaun selutut berwarna emerald yang ia kenakan membungkus tubuhnya dengan sangat baik. Di tang