Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Warning Trigger : Ada percakapan dewasa dan KDRT pada bab ini. Harap bijak Rose dan Embun yang memakai blouse batik berwarna senada, tampak gelisah karena dari jam 10 sampai jam sebelas, tidak ada seorangpun yang datang ke peresmian kantor hukum Rain for Rose yang diresmikan hari ini. “ Wan.. team media sosialmu, uda posting tentang acara pembukaan kantor hukum kita hari ini?” Tanya Embun pada Awan yang dari pagi jam 9 berada di kantor mereka dan duduk santai di sofa di pojok ruangan. “ Juga sudah diumumkan kita memberikan konsultasi gratis di hari ini?” Tanya Embun lagi dengan nada gelisah. “ Sudah M ku tersayang. Kamu ini buka kantor hukum, bukan buka boutique. Emang berapa banyak orang yang bisa punya masalah hukum? Lagi pula kebiasaan di Indonesia, punya masalah hukum juga nggak

