Bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang kita nikmati, itulah kebahagiaan yang hakiki

1727 Kata

Hari Kamis malam, tiga hari sebelum resepsi pernikahan Embun dan Awan. Bradley, anak Awan tiba di Indonesia. Saat ini Awan dan Embun sedang menjemput Bradley di bandara Soekarno Hatta. Embun tampak gelisah berdiri di samping Awan. “M, kamu kok gelisah? Berdebar ya, hatimu mau bertemu dengan anakku?” Goda Awan Embun menganggukkan kepalanya “ Apakah Bradley bisa menerimaku sebagai pasanganmu ?” “ Kamu pasti akan sangat diterimanya. Tapi kalau dia tidak menyukaimu, kamu juga tidak usah pusing,M. Kita tinggal di negara yang terpisah, Bradley aja tidak lagi tinggal bersama dengan Emily meskipun mereka sama-sama di Amerika. Bradley nggak akan peduli siapa yang menjadi istriku asalkan wanita itu bisa membuatku bahagia. Jadi kamu nggak usah merumit-rumitkan masalah. Kamu juga nggak usah berusa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN