“ Dorong Rose.. Ayo dorong. Sedikit lagi.” Perintah dokter Sinta menyemangati Rose Rose menarik nafas panjang mengumpulkan tenaganya. Dia harus bisa mengeluarkan bayinya dengan selamat. Dia hanya perlu berjuang sedikit lagi seperti setiap pertandingan karate yang dia ikuti, sebelum pluit wasit berbunyi, Rose tidak boleh menyerah dan harus terus berjuang sekuat tenaganya. Rain yang berada di luar kamar bersalin, bersama grandpa ,grandma , Papa Awan dan Mama Embun tampak gelisah. Dia menunggu dalam resah, berdiri salah, duduk juga salah. Akhirnya Rain malah berjongkok dan itu membuat Mamanya berkata “ Rain, tenanglah. Rose itu atlit karate, dia pasti kuat dan punya tenaga untuk melahirkan bayi kalian.” “ Tapi tadi Rose sangat kesakitan, mama. Dia sampai menjerit-jerit saat kontraksi. Bi