Devan kembali ke Indonesia. Membantu pekerjaan Xavier, tidak mungkin selama tiga bulan juga membiarkan orangtuanya dan juga Devan ada di Singapura. Mereka memang niatnya ingin liburan. Xavier tahu itu kalau mamanya sangat suka sekali ke luar negeri. Mereka akan menghabiskan waktu seperti pengantin baru. Itu juga sangat sering. Namun kalau urusan Devan, sebisa mungkin Xavier mengajak Devan agar bekerja lagi di kantor. Tidak ikut untuk masalah bulan madu orangtuanya. Dia menunggu adiknya yang sedang meeting. Lalu dia membuka berkas yang ada di ruangan sang adik. Tidak lama, Devan masuk ke ruangannya. Pria itu membawa dua gelas kopi dan kemudian diserahkan kepada Xavier. “Maaf aku ada meeting siang ini, Kak.” Xavier menghela napasnya. “Iya, aku mengerti.” Pria itu langsung memberika