Xavier bengong setelah selesai bekerja. Dia memikirkan malam itu hampir mengajak Liona melakukan hubungan suami istri. Dia mengatakan kalau dirinya bisa menahan, buktinya dia melanggar itu dan beruntungnya juga Liona mengingatkan dia tentang itu. Xavier mengakui kesalahannya waktu itu. Dia benar-benar merasa bersalah sekali terhadap Liona.
Dia menatap telapak tangan kanannya, tangan yang waktu itu tidak bisa ditahan dan menyentuh d4danya Liona. Andai saja Liona tidak menahannya, mungkin akan terjadi dalam keadaan sama-sama sadar. Namun, dengan nafsu yang begitu tinggi ada di Xavier.
Selepasnya dari Liona, Xavier melakukan itu sendirian di kamar mandi. Benar-benar otaknya waktu itu hanya ada Liona dan menginginkan itu terjadi.
Salah satu cara untuk membebaskan itu semua adalah menikah
