Nata berada di rumah yang ditempati oleh Liona. Menemani cucunya di sini setelah diantarkan barang-barangnya untuk keperluan menginapnya. Melihat cucunya mengalami masalah berat seperti ini. Sangat mustahil kalau Liona bisa lalui sendirian. Memiliki dua anak di usianya yang masih terbilang muda dan tidak ada pendampingan dari suami. Liona adalah anak yang baik dan penurut, tidak mungkin hukumannya seberat ini. Terkadang ada perasaan sakit ketika melihat anaknya meninggal ketika melahirkan Liona. Tapi satu sisi lagi, cucunya menderita dibuang begitu saja oleh pria yang tidak bertanggung jawab terhadap hidupnya Liona. “Liona, kamu makan dulu, ya!” “Nenek masak?” “Ya, nenek buatkan ayam panggang dengan sambal ijo, sama cumi bakar balado.” Liona mengangguk dan menitipkan anaknya pada