"Pantesan atuh, Pih, si Edek ngebet pisan mau punya asisten. Asistenna teh meni geulis pisan!" Alea tersenyum canggung ketika Mami dari Bosnya ini memperhatikannya dengan intens. Wanita yang sudah paruh baya ini masih terlihat cantik dan segar seperti wanita baru berusia awal empat puluh tahunan. Mata Mami Dino terlihat bersinar melihat penampilan Alea dari atas sampai bawah yang hanya mengenakan setelan sederhana namun seakan terlihat mewah di mata wanita paruh baya itu. "Makanya itu, Mam, Anak bungsu Mami ini maksa ngambil anak buahnya Papi. Padahal keberadaan Alea di kantor lumayan jadi pencuci mata loh buat karyawan-karyawan Papi." Dino tersedak salivanya sendiri mendengar ucapan sang Papi lalu segera mengalihkan pandangan ke arah Alea dengan tatapan tajam. "Lo kegenitan ya di kan

