"Papa, adik bayinya nangis telus kenapa?" Beberapa waktu setelah diresmikannya nama Benua Antartika oleh Selat dan Ana yang pasrah, hari ini, Anta terus-terusan menangis seperti kata kakaknya. Oh, bayi itu habis diimunisasi kemarin, efeknya sampai sekarang. Serba salah, dibawa duduk salah, digendong juga salah, tidur pun kayaknya salah. Anta tak henti menangis, mungkin dia merasa sakit pada bagian yang kemarin sisuntik. Kasihan, sih. Namun, riwayat jadi bayi, ya, begitu. Selat pun menjelaskan hal tersebut kepada Ansel yang kepo terkait tangis adiknya. "Oh ... jadi kalo udah imusiasi itu sakit banget, ya? Nggak tahan, ya? Jadi nangis telus dedeknya." "Imunisasi, bukan imusiasi." "Iya, imusiasi, Papa." "Imunisasi." "Imusiasi. "Imu ..." Dieja, Ansel ikuti. "Ni-sasi," lanjut Selat.