61. Tragedi Rumah Hantu (1)

1152 Kata

"Masih sakit?" Kalia menatap Mas Langit yang mana kini sedang meniup-niup luka di punggung tangan ini, sudah diolesi salep tadi, Mas Langit langsung pergi ke apotek dan meninggalkan sarapannya demi membeli obat untuk Kalia yang lukanya tidak serapa. Ya, itu luka kecil, kan? "Perih?" Kalia menggeleng. Dia menarik tangannya. "Udah mendingan, adem dikasih salep. Ya udah, yuk, lanjut makan? Aku masih laper, Mas." Namun, baru juga Kalia berdiri, lengannya sudah ditarik hingga dia terduduk lagi. Kali ini nyaris duduk di pangkuan Mas Langit. Oh, tatapan masnya agak lain sekarang. Lekat. Yang tiba-tiba saja mendekap. Kalia terkesiap. "Mas?" Punggung Kalia diusap-usap. Entah kenapa, mendadak terasa pedih mata Kalia. Aneh, ya? Dia pun tercekat, apalagi saat Mas Langit bilang, "Mas terlalu ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN