Bab 31. Rencana Julio

1170 Kata

Happy Reading Kania hanya bisa terdiam menatap jendela mobil yang dipenuhi pantulan lampu jalan. Tangannya masih tergenggam erat oleh Julio, membuat dadanya terasa sesak. Andai saja dia bisa menariknya begitu saja, Kania pasti sudah melakukannya sejak tadi. Namun, janji yang pernah ia ucapkan pada pria itu—janji untuk menurutinya—terngiang jelas di kepalanya. Julio terlihat fokus pada setir, tapi genggaman tangannya pada jemari Kania begitu kuat, seolah tidak ingin melepaskannya. "Aku serius, Kania. Kalau kamu ingin tahu siapa sebenarnya ayahnya Feya, aku akan beritahu. Tapi dengan satu syarat," ujarnya pelan namun tegas. Kania melirik ke arahnya, kedua matanya menyipit penuh curiga. “Cih… ternyata kamu tahu juga siapa ayahnya Feya. Tapi kenapa kamu malah menyembunyikan itu dariku? Jan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN