Apa Kamu Takut Kehilanganku?

1308 Kata

Megan tiba-tiba terbangun. Bukan karena suara, bukan pula karena mimpi. Tapi karena firasat, sesuatu yang dingin dan berat mencengkeram dadanya. Jantungnya berdegup cepat, seolah berusaha memberi tahu sesuatu yang belum bisa dicerna oleh pikirannya. Matanya menyapu gelap kamar, lalu menoleh ke sisi ranjang yang kosong, dimana seseorang itu biasanya berada. Kemana laki-laki, yang merupakan suaminya itu perginya?? Bola mata Megan kini nampak menyapu sebuah jam, yang menempel pada dinding kamar ini. Sudah lewat dari tengah malam begini. Ia juga menatap kosong ke arah pintu, yang masih tertutup rapat. Ada getaran aneh di benaknya, rasa tidak tenang yang mengalir dari ujung jari hingga ke dasar hatinya. Seolah sesuatu yang buruk sedang terjadi... atau akan terjadi. Nafasnya tertahan, sementa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN