Pukul 23.00 malam, Arka sampai di rumah bertingkat dua setengah lantai itu dengan keadaan bahagia. Dia tidak mengetahui bahwa orang tuanya tengah menunggu kepulangan putra kurang ajar itu. "Sepertinya kamu bahagia sekali setelah apa yang kamu perbuat mempermalukan keluarga sendiri?" Suara itu mengejutkan Arka tengah bersiul dari kontrak apartemen kekasihnya. Arka tidak menjawab dan Albert mendekati putranya. Dia (Albert) tidak harusnya marah tiba-tiba di malam hari jika putranya tidak berulah untuk kedua kali.. "Begini caramu perlakukan permalukan diriku di depan keluarga pihak perempuan?" Albert masih bersuara, Arka masih diam membisu bukan karena hendak untuk melawan. "Pa, sudah, jangan marah-marah malam begini. Tidak enak hati sama tetangga. Pentingkan kondisimu, Damian beristirahat