Alea meronta. Berusaha melepaskan diri dari tangan yang membekap mulutnya. Namun tenaga dia kalah kuat. “Sssttt! Jangan bergerak! Kamu bakalan bikin kita ketauan!” bisik orang ini di telinga Alea. Ketauan? Ketauan dari apa? Mata Alea membulat dan dia memilih diam ketika orang ini menariknya semakin dalam ke dalam kegelapan. Tak berapa lama, Alea mendengar derap langkah mendekat dan gerutuan seseorang. “s**l! Ke mana perginya perempuan itu! Aku yakin tadi dia masuk sini!” “Mungkin dia sudah lari jauh.” “Apa kita ketauan? Dia melihat kita?” “Kurasa tidak. Dia pulang lebih larut dari biasanya. Mungkin karena itu. Dia takut jalan sendiri.” “s**l! Jadi gimana? Kita nggak bisa nangkap dia sekarang.” “Besok saja.” “Sudah kubilang jangan biarkan dia lama-lama. Seharusnya sejak kecelaka