Pria bersama Viora seolah ingin menutupi wajah dengan membuang pandangan ke arah lain, sepertinya dia tidak ingin ketahuan. "Kanaya, awas saja kalau sampai orang tahu aku di rumah sakit ini bersama Om Burhan, aku tidak akan tinggal diam," ancamnya dengan suara yang kasar. Aku mengangkat bahu tidak peduli, sepandai-pandainya bangkai ditutupi pasti akan tercium juga baunya. Setahu aku, Viora sudah dilabrak oleh istri Om Burhan dua kali, tapi sepertinya belum kapok juga. "Viora, aku tidak peduli urusan kamu. Dan, kalau sampai istri Om Burhan tahu, itu sudah menjadi resiko kamu. Jangan libatkan masalah kamu denganku," ketusku dengan nada yang tegas. Setelah berbicara, aku melangkah meninggalkan mereka, namun langkahku terhenti saat Viora mencekal tanganku. "Kanaya, tunggu," cegahnya. Aku kem