"Kanaya, kamu pikir karena kemarin Raja tidak mau bercerai, mengira dia sudah mencintai kamu?" Viora menatapku dengan sinis, senyum mengejek menghiasi bibirnya yang merah muda. "Jangan bermimpi! Dia melakukan itu karena tidak mau namanya dicoret dari daftar warisan," ejeknya dengan nada yang menusuk. Darahku mendidih saat mendengar kata-katanya, tapi aku berusaha untuk tidak terpancing emosi. Aku menatap Viora dengan dingin, dan acuh. "Aku tidak peduli," kataku dengan nada datar. "Kalau kamu ingin buat keributan lagi, sebaiknya keluar! Hari ini aku tidak mau moodku hancur lagi." Viora terlihat terkejut dengan reaksiku. "Enak saja! Berani kamu mengusirku, aku akan adukan ke Raja!" ancamnya, suaranya yang keras membuatku merasa terganggu. Di kamar Mas Raja dan Prabu masih tidur, aku takut