Zura merebahkan tubuhnya ditempat tidur kebanggaan. Bau harum dari seprai yang baru saja ia laundy adalah harum kebanggaannya. Karna kecil dikelilingi bunga-bunga membuatnya kecanduan akan hal-hal harum. Matanya melirik kearah gantungan baju, disana jaket hitam milik Ael yang ia pakai semalam tergantung rapi seolah tempat itu sudah disediakan kusus untuk jaket bermerk terkenal itu. "Wah.. Jaketnya saja sangat tampan," Kata Zura sambil memandangi jaket itu. "Rasanya tidak ingin kukembalikan dan cuci, inginku simpan di museum untuk dipamerkan ke anak cucu." Dia tertawa mendengar ocehannya sendiri yang tidak masuk akal. Kemudian memilih mengambil jaket itu untuk dibawa ke laundry, dia harus memulangkannya dengan keadaan harum seperti kebun bunga. Sudah kebiasaannya memeriksa kantong ter