"Kana demam, sama sepertiku. Ambilkan dia obat penurun demam dari kotak obat sekarang," balas Dylan masih nampak panik. "Aden juga demam?" "Ambilkan obatnya sekarang!" Pelayan pun tak berani bertanya lagi padahal dia hanya terkejut saja dengan kondisi Dylan saat ini, dan sebelum menuju ke kotak obat lalu kembali dengan obat penurun demam. "Ini Den, obatnya." Pelayan menyodorkan obat penurun demam pada Dylan. "Berikan pada Kana setelah aku bangunkan dia." Pelayan hanya bisa mengangguk pasrah pada perintah Dylan, daripada dia kena semprot lagi. Dylan menoleh, menatap Kana. Satu tangannya terulur menyentuh pipi gadis itu. "Kana, bangun." Tak ada respons. "Kana bangun." Pada panggilan kedua, barulah Kana membuka mata. Dia merasakan ada sentuhan pada pipi lalu menoleh pada tangan y