Kana sendiri tak bisa menolak apa yang dilakukan oleh Dylan kini padanya, selain hanya bisa pasrah di bawah kuncian tubuh Dylan. Meski saat ini dia tengah kesakitan. "Mas ... sakit," rintih Kana. Dylan pun berhenti sejenak. Ia baru saja merasa berhasil menembus dinding pertahanan Kana, merobek selaput dara dengan susah payah, terlihat ada sedikit darah merembes keluar, namun Dylan tak berhenti. "Kana ... mungkin yang selanjutnya tak akan sakit lagi. Bila sakit gigit bahuku," balas Dylan menatap Kana yang masih tegang juga pucat. Ia seka air mata Kana seraya berbisik mengucapkan kata untuk menenangkan Kana. "Dengan begini, kamu bukan gadis lagi, Sayang. Kamu sudah menjadi wanita seutuhnya sekarang, menjadi wanita dewasa juga sempurna karena aku, menjadi wanitaku, menjadi milikku. Kita r

