Kana membawa boneka Bunny itu ke kursi panjang, memunggungi Dylan. Dia meluruskan kaki kemudian berebah di sana. Seharian duduk membuat pinggang dan punggungnya kaku. Jadi ia ingin rebahkan sebentar. Lagi, dia juga tetap memunggungi Dylan. Dia masih marah padaku. Biar saja dulu sampai dia adem baru aku akan bicara lagi dengannya. Dylan yang memang kelaparan, saat ini sedang makan menyuap sesendok makan sore sembari terus menatap Kana. Sungguh meski makanan yang dia suap saat ini rasanya enak tetap saja bila ada masalah semua itu rasanya tidak seenak seharusnya. Tentu Dylan makan lama seperti biasanya tiga puluh menit barulah Dia menghabiskan satu kotak menu. Masih ada dua menu lagi yang tersisa di sana. Ia tidak tahu untuk siapa dua menu tersebut. Untuk dirinya kah atau satu untuk dirin