Sungguh, sedikit sentuhan dari tangan Kana mampu meluluhlantakkan hati Dylan yang kini kalang kabut. Intens dia menatap tangan yang menumpuk tangannya. Dia panggil berapa kali juga pemilik tangan itu tetap terpejam. Lantas apa yang harus dilakukan dengan tangan itu? Menyingkirkannya tak mungkin. Menggenggamnya lebih tak mungkin lagi. Saat itu pesawat berguncang. Membuat Kana merosot duduknya. Dylan berniat untuk menggenggam tangan itu. Namun, secara mengejutkan tangan Kana yang malah menggenggam jemari tangan Dylan erat. Salahkah bila dia balas menggenggam jemari tangan lentik itu erat? Kana, tanganmu hangat sekali ... Dylan sampai tak berani bergerak atau bergeser sedikitpun dari posisi duduknya sekarang. Khawatir bila Kana bergeser dari bahunya. Sedangkan dia merasa nyaman bila gadi