Sontak Dylan terkejut dengan kabar tersebut, meski dia tahu itu efek dari cuci darah kemarin. Tapi tetap saja dia khawatir dengan kondisi Hasan. "Ya, aku akan lihat kondisi ayah setelah ini," sahut Dylan. Pelayan pergi setelahnya. Dylan lantas mengintip dari balik selimut tebal yang membungkus tubuh polos mereka, melihat inti tubuhnya. Inti tubuhnya itu kembali menegang di pagi hari, meski tak menyentuh Kana. Sudah pulihkah dia? Karena itu biasa terjadi setiap hari kala tubuhnya normal, jauh sebelum sakit dulu. "Kana, bangun," bisik Dylan lirih di telinga Kana. Kelopak mata Kana pelan terbuka mendengar suara Dylan, lalu ia menoleh ke arah Dylan. "Ada apa, Mas?" "Pelayan baru saja ke sini. Dia bilang ayah muntah darah." Padahal sebenarnya badan Kana pegal semua setelah aktivitas s

