Tumbangnya Lizzie membuat Colin cemas, karena sasaran Paul kini telah berubah. Lelaki berambut hitam yang merupakan mentornya itu, tampak berlari kencang ke arah Colin yang sedang memundurkan langkahnya dengan gemetar. Sambil berlari, Paul berteriak-teriak, mengungkapkan bahwa dirinya jijik pada sikap Colin yang tidak bisa diandalkan dan seperti seorang pecundang. Membuat para penonton, yang juga mendengar dengan jelas percakapan-percakapan yang terlontar dari mulut para peserta yang sedang bertanding, jadi ikut merasa tegang dan histeris karena sebagian dari mereka memposisikan diri sebagai Colin, dan sebagiannya lagi tampak menyoraki Paul agar menghabisi lawannya dengan cepat, karena mereka memposisikan dirinya sebagai Sang Mentor. Akhirnya, seluruh penonton perempuan di setiap bangku