Selamat Membaca Amanda dan Alex sudah berada di dalam ruangan dokter bedah yang menangani operasi Sabrina. Terlihat dokter yang sudah berumur paruh baya itu menghembuskan napas perlahan. "Bagaimana kondisi putri saya dokter? apakah operasinya berhasil?" tanya Alex pada dokter tersebut dengan wajah yang gelisah. Amanda juga tidak kalah gugup, ingin segera mengetahui bagaimana kabar dari sepupunya yang telah menghabiskan beberapa banyak kantong darah karena pendarahan hebat di dadanya. Meskipun akhir-akhir ini mereka berdua sering bersitegang, tetapi Amanda tidaklah membenci Sabrina. Kedekatan mereka sejak dari kecil sudah membuat Amanda begitu menyayangi sepupunya itu, meskipun sempat berselisih tegang, tapi rasa sayang Amanda masih sangatlah besar. Dia pun baru mengetahui kalau Sabrina