Bab 47. Perasaan Yang Rumit

1112 Kata

Terlalu senang dan bersemangat karena Angkasa menerima ajakannya, membuat Amira tak menyadari apa yang baru saja terjadi. Namun, suasana di sekitar Angkasa terasa begitu hening, seolah ada yang aneh. Inilah yang membuat Amira tersadar, di saat itu ia telah melakukan kesalahan. Dengan segera, dia melepaskan tangannya dari lengan Angkasa. "Ma-maaf, ya, Angkasa .... Aku benar-benar nggak bermaksud untuk lancang seperti itu," ucap Amira gugup, menggigit bibir bawahnya seraya memejamkan mata dan memalingkan wajah karena malu. Angkasa tersenyum. "Hei, kenapa kamu malah membuang muka? Aku sama sekali nggak mempermasalahkannya kok," ungkapnya, membuat Amira memutar kepalanya dan kembali menatap pria itu. "Kamu serius nggak masalah?" tanya Amira, ingin memastikan. "Iya, nggak masalah. Lagi pula

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN