Bagian 37 - Kontradiksi "Sherinna sudah mati, ya?" pria berjubah hitam yang tengah duduk di kursi nyamannya itu menyesap teh miliknya. Wooden, salah satu pelayannya selain Sherinna menunduk mengiyakan. "Nona Augreen yang telah melakukannya," "Hmm, baiklah." Kenneth meletakkan cangkir teh kosong tersebut ke atas nampan dan berdiri. "Anda mau kemana, tuan? Biar saya saja yang turun menghadapi Nona Augreen," tawar Wooden sambil bersujud, melihat tuannya yang berdiri. "Tidak, Wooden. Dia tamuku, aku yang akan menyambutnya sendiri." Kenneth lalu menangkap sosok gadis berambut putih yang tengah berjalan tertatih ke arahnya. Ia menatap mata gadis tersebut yang menyiratkan begitu banyak kebencian padanya, mata yang hampir dibutakan oleh amarah. "Halo Nona Augreen," Kenneth segera melepas saru