Bagian 47 – Titik Akhir Pencarian “Tan.” “Ethan,” “Ethan, ada musuh!” sang empu yang dipanggil langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Darrell dengan tatapan waspada. “Dimana, katakan padaku di mana musuhnya?” tuturnya sambil berancang-ancang membuat pedang. Darrell menghembuskan napasnya kesal seolah tak paham dengan sikap Ethan yang benar-benar aneh. “Aku berbohong,” gumamnya datar, Ethan membulatkan matanya marah dan kembali ke posisi bersandarnya. Darrell menggerutu, “Kau ini kenapa sih? Sejak tadi pagi hingga sekarang wajahmu menjadi sangat menyeramkan,” memang benar, sejak Darrell bangun hingga sudah berada di kereta kuda Ethan tidak berbicara sama sekali, hanya diam dan terus-terusan membuat wajah murung. Darrell tahu jika Ethan orang yang irit bicara, tapi ini sudah ke