Manis

2298 Kata

Seketika Kate terduduk lemas di tepi ranjang sang putera. Dia tak menyangka sang putera akan meruntuhkan dinding pembatas yang telah dia ciptakan selama ini. “Maafin aku, Sayang. Kalau aku udah buat kamu tersiksa karena merindu…” Wiliam merapat dan memeluk sang istri yang masih berusaha mengibaskan tangan nya. “Tenanglah, sekarang aku sudah di sini, dan ada untuk kalian. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan kailan lagi…” bisiknya sambil mengecup dahi sang istri. “Yeayy! Papa cium mama!” Seru Max dengan riang. Kate hanya menghela nafas panjang, dia tak ingin membuat sang putera kecewa, hingga dia memilih melukis senyum di wajah cantiknya. “Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu dan Wiliam tahu siapa yang berada di balik pintu. “Masuk, Jun…” tegas Wiliam, semua menoleh ke arah pintu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN