Jelang beberapa hari menuju pernikahan, Maura kedatangan tamu tak terduga di rumahnya. Tamu yang membuat ia tidak ingin keluar menemui dan meminta sang adik ipar untuk mengusir dari rumahnya.
“Ra, sebaiknya kamu temuin dia sebentar aja. Aku nggak tega banget ngusirnya.” Ali coba membujuk Maura yang enggan keluar dari kamar, bahkan wanita itu seolah-olah tidak ingin mendengar perkataan Ali.
“Ra, kamu dengar aku, kan? Tolong kasih dia kesempatan untuk ngomong sama kamu, setidaknya kasih waktu dia 10 menit aja, setelah itu kamu tinggal pergi baru deh nggak apa-apa.” Ali kembali bicara, ia masih berdiri di ambang pintu kamar, sementara Maura tampak duduk di tepi ranjang menghadap jendela kamar.
“Aku nggak mau, Ali. Kalau kamu nggak tega buat usir dia karena dulu dia teman sekolah kamu, co
