ENAM BELAS

970 Kata

Keesokan harinya, Argi merasa bahwa neneknya Kinar terpaksa mengatakan hal itu kepadanya. Mengingat bahwa dia sadar jika dari raut wajah saat dia bicara dengan neneknya Kinar seperti ada perasaan khawatir yang tidak bisa diungkapkan oleh neneknya. Argi tidak ingin memaksa. Dia tidak mau memaksakan apa yang menjadi pilihan. Karena Argi tahu bahwa Kinar memang tidak punya siapa-siapa selain neneknya. Saat Argi sedang duduk di pinggir ranjangnya. Tok tok tok Argi berdiri dari tempat duduknya kemudian dia membuka pintu kamar Kinar yang menjadi tempatnya menginap selama berada di sana. "Kinar?" panggil Argi dengan pelan. Mata Kinar sembab, ada banyak pertanyaan yang tidak bisa ditanyakan oleh Argi karena melihat Kinar yang seperti itu pasti terasa sangat menyakitkan. Kinar menundukkan kepa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN