Margareth menuruni tangga besar dengan gaun tidurnya yang elegan, wajahnya terlihat penasaran sekaligus jengkel. “Ada apa ini? Pagi-pagi sudah ribut seperti pasar pindah,” ucapnya datar sambil menatap ke arah ruang tamu. Begitu matanya menangkap sosok perempuan muda dengan wajah yang mirip suaminya, Margareth langsung berhenti di anak tangga terakhir. “Ada apa ini, honey?” tanyanya pelan, menatap Matteo. Matteo menarik napas panjang. “Ini, Alessandro Romano. Dia mencuri delima merah dari kebun kita... untuk istrinya yang sedang ngidam.” Margareth menatap Caroline dengan heran. “Benarkah? Mengapa tidak bilang saja? Kami bisa memberikannya secara cuma-cuma.” Caroline menunduk sopan, suaranya bergetar. “Tidak, Nyonya. Saya tidak butuh belas kasihan. Saya hanya ingin suami saya dibebaskan

