LIM.059 SANGAT MENGKHAWATIRKAN NONA Saat aku dan Huanran tengah larut dalam kesedihan di tengah puing-puing bekas kebakaran, tiba-tiba seorang pria paruh baya datang menghampiri kami. Aku tidak mengenalnya, tapi ia mengenal Huanran. Dengan suara berat pria paruh baya itu memanggil nama Huanran, “Huanran…” Dengan perlahan Huanran menoleh ke belakang melihat ke arah dari mana suara itu berasal. Dan dengan wajah kaget ia berkata, “Paman…” Huanran bangkit meluruskan punggungnya dan melepaskan pelukanku. Ia melangkah dengan perlahan ke depan dan berkata, “Paman, kenapa Paman bisa datang kemari?” “Aku ingin menjemputmu. Aku baru saja mendengar kalau rumah yang kamu tinggali hangus terbakar. Jadi aku datang kemari.” Huanran kembali menangis dan memeluk pamannya yang baru sa