“Kita mau kemana?” Tanya Isyana, saat arah mobil tidak searah yang direncanakan di awal. “Ke suatu tempat,” Albi menoleh ke arah Isyana., tersenyum penuh arti. “Rahasia, kamu akan tahu nanti.” Isyana segera mengusap perutnya dengan lembut. “Bukan tempat yang berbahaya, kan?” “Tentu saja tidak.” Albi juga ikut mengusap lembut perut Isyana. “Suatu tempat yang mungkin kamu nggak suka, tapi aku yakin setelahnya akan membuatmu merasa lebih baik.” Penasaran semakin bercokol dalam hati Isyana, tapi saat mobil yang mereka tumpangi sampai di depan kantor polisi, barulah Isyana tahu kemana tujuan Albi membawanya. “Bertemu Dimas?” Tanya Isyana, saat Albi menuntunnya keluar. “Iya. Dia terus memaksa ingin bertemu denganmu.” Isyana ragu,”Apakah dia akan melakukan kejahatan padaku? Aku ngga

