“Kamu melakukannya? Untuk apa?!” Pertanyaan bernada menuntut itu terlontar dari bibir seorang wanita yang menatap penuh selidik. Jelas terlihat ia tidak senang dengan fakta yang sudah diketahuinya sejak beberapa waktu lalu. “Syuting acara seperti itu? Apa kamu sudah tidak waras, Bi?!” Ia terus mendesak, sementara lawan bicaranya masih fokus pada layar komputer yang ada di hadapannya. Awalnya Albi ingin mengabaikan, membuatkannya bicara sesuka hati, tapi saat ini konsentrasinya benar-benar terganggu, apalagi saat ia mendekat, menangkup wajah dengan kedua tangannya. “Lihat aku!” Paksanya. “Aku butuh penjelasan, bahkan sudah beberapa hari berlalu, tapi kamu belum memberiku penjelasan sedikitpun!” Albi menghela. Ia memang mengabaikan panggilan bahkan pesan singkat Christine, hal terseb

